| Ummi Lia |
Pagi itu hampir semua warga yang menginginkan formasi CPNS se-provinsi bengkulu, mengikuti tes seleksi penerimaan CPNS di daerah kabupaten/kota. Tetapi lain halnya dengan Ummi Destriana lia, S.Pd. AUD, walau ia tidak mempungkiri bahwa ia ingin menjadi PNS, ia tidak sedikitpun menggubris kesibukan di hari itu. Yang ada dipikarannya saat itu ialah, keingginannya menjalankan sunnah Rasul dapat berjalan dengan lancar. Umi lia adalah salahsatu pengajar di TKIT Al-Marjan, yang kala itu sedang melakukan resepsi pernikahan.
Hari rabu pagi, kegiatan sekolah berjalan kembali seperti biasa setelah libur tahun baru Hijriah. Tampak beberapa siswa menumpuk dihalaman sekolah, persis di depan kelas B5. Ternyata mereka tidak ingin bergabung dengan kelas lain karena mereka ingin belajar dengan ummi Lia. Ummi lia mengambil cuti selama seminggu sejak hari pernikahannya. Setelah lama dibujuk mereka pun mau untuk bergabung dan belajar di kelas lain. Kekompakan mereka patut diacungi jempol, sebab murid yang berjumlah 11 orang itu mau masuk kelas kalau masih ada yang di luar. Walau merepotkan ummi-ummi yang lain, hal itu dapat dimaklumi, namanya juga anak-anak, maunya sama gurunya saja. Keesokan harinya, kejadian tersebut terulang lagi, mereka hanya mau belajar sama ummi Lia. Kejadian yang tidak biasa tersebut tentunya mengglitik siapa yang ada disana.
Pada hari Senin, ummi lia pun kembali ke sekolah, sontak membuat anak-anak B5 beteriak kegirangan menyambut ummi mereka. Mereka tampak rindu akan kedatangan umminya. Namun apa mau dikata, keingginan ummi Lia untuk tetap mengajar di TKIT Al-marjan pupus sudah, karena ia dipinanag oleh pemuda asal Jakarta. Mau tidak mau, ia harus tinggal bersama suaminya. 2 minggu sebelum akhir semester 1, merupakan hari-hari terakhir ia berkatiftas di TIKT Al-Marjan. Rencana untuk segera pindah ke jakarta pada tanggal 22 desember 2010 telah final. Kesedihan bercampur kegembiraan melanda hatinya kala itu. Ia harus meninggalkan anak didiknya serta rekan-rekan kerjannya, disisi lain ia gembira karena telah mendapatkan jodoh yang telah lama ia idam-idamkan. Rekan-rekanya memaklumi akan hal itu, ini merupakan suratan takdir dari Allah SWT. Ia tak lagi sendiri, ia harus mengarugi bahtera kehidupan bersama sang suami.
Tepat setelah pembagian raport semester, ia pun berpamitan. Dengan diringi doa dari anak-anak, guru dan wali murid, ia meninggalkan TKIT Al-Marjan. “selamat jalan ummi Lia, sampai ketemu lagi di lain waktu”, ucap salah seorang anak didiknya.
| Ummi Apri |
Kekosongan wali kelas di B5, di semester II cepat ditanggulangi, pihak sekolah memanggil salah satu dari puluhan pelamar yang telah masuk di TKIT Al-Marjan. Setelah melakukan seleksi, akhirnya guru baru pun datang, lulusan jurusan Fakultas PAI ini, bernama lengkap Apriani, S. Pd. I. Sekarang dialah yang mengajar di B5.
Kedatangan guru baru di B5 dapat mengobati rasa rindu anak-anak kepada ummi lamanya. Perlu sedikit sosialisai yang dilakukan anak-anak kepada ummi Apri. Kedekatan mulai muncul, saat pertama memasuki kelas, walau anak-anak masih merasa canggung, berkat kesabaran ummi Apri, sekarang mereka sudah tampak akrab. Dengan tidak melupakan ummi lia, mereka mau belajar dengan ummi yang baru. “Selamat Datang Ummi Apri, Sampai Jumpa Ummi Lia” .(ijul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. sebelum meninggalkan blog ini, sudilah kiranya memberikan sedikit komentar anda, guna memberi inspirasi kepada kami untuk memperbaiki halaman ini.
Sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
(admin:ijul)