Ummi, Fariz terpaksa pindah


Seorang ibu dengan mendengendarai motor mio, memarkirkan kendaraannya di depan gerbang sekolah. Lalu ia bergegas menaiki tangga menuju kelas IB, dilihatnya ummi daniah masih berada di kelas. Biasanya ibu itu datang untuk menjemput anaknya yang bersekolah di SDIT AL-MARJAN, anaknya duduk di bangku kelas I. Berbeda dengan hari itu, sang bunda sengaja ingin menemui wali kelas anaknya untuk mengabarkan bahwa anaknya, Syeh Fariz Adrian, kemungkinan tidak dapat bersekolah di sini lagi. Hal ini  dikarenakan ia akan melanjutkan pendidikan S2. Ibunya Fariz sendiri, bekerja di salahsatu rumah sakit di kota ini dan mendapat rekomendasi untuk melanjutkan pendidikannya. Keputusan untuk melanjutkan pendidikan tidak dapat dielak, dan resikonya fariz pun terpaksa harus pindah ke sekolah yang berada di dekat rumahnya. Jarak yang jauh dari rumah menuju sekelolah menjadi alasan mengapa ia harus memindahkan fariz. 

Kabar dari sang bunda mengenai anaknya, membuat wali kelas faridz terkejut, terang saja sebab fariz baru duduk di kelas satu, namun setelah mendapat penjelasan dari sang bunda, akhirnya ummi daniah faham akan keaadaan itu.
Setelah mengurus kepindahan, pada tanggal 6 januari 2011 akhirnya fariz pun resmi meningggalkan SDIT AL-marjan.  Kepindahan fariz sedikit membuat ummi dania sedih, karena dimata ummi, fariz adalah anak yang baik, ia begitu perhatian kepada fariz. Sekarang senyum fariz, tawa fariz tak menghiasi kelas lagi. Teman-temanya pun menanakan keberadaan fariz, merekapun tampak merasa kehilangan. “sekarang fariz telah pindah sekolah ke SD dekat rumahnya, karena tidak ada lagi yang bisa mengantar sekolah di sini”, jelas ummi daniah. (ijul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. sebelum meninggalkan blog ini, sudilah kiranya memberikan sedikit komentar anda, guna memberi inspirasi kepada kami untuk memperbaiki halaman ini.
Sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
(admin:ijul)